HABIB UMAR



MENGENAL ASY SYAIKH AL 'ALIMUL 'ALLAMAH AL HABIB UMAR 
BIN HAMID AL JAYLANI AL MAKKI

(Cucu dari WALIYULLAAH ASY SYAIKH ABDULQADIR AL JAYLANI yang Insya ALLAAH akan berkunjung dan mengisi, hanya di MAJLIS RASULULLAAH SAW, mesjid Al Munawwar Pancoran Senin ini, 25 Mei 2015 pk 20.30 s/d selesai)
Siapakah Al Habib Umar bin Hamid bin Abdul Hadi Al Jaylani..? Beliau adalah ulama besar yang menjadi rujukan ulama-ulama Ahlussunnah Wal Jamaah, terlebih lagi dari kalangan Madzhab Imam Syafi’i. Majelis-majelisnya selalu dipenuhi oleh para pencari ilmu, termasuk dari kalangan para ulama di Makkah Al Mukarramah.
Dalam majelis taklim yang juga selalu dihadiri para ulama di Kota Mekkah ini Habib Umar mengkaji Kitab Al-Muqaddimah Al-Hadhromiyyah dan Kitab Hadits Bulughul Maram.
Sebelum pembacaan kitab, biasanya majelis yang rutin dilaksanakan di aula kediaman salah seorang muhibbin (pecinta) ahluly bait, yaitu Sayyid Alwi Fadâaq ini diawali dengan pembacaan dzikir Ratibul Haddad. Setelah sebagian santri membaca beberapa bait dari Kitab Al-Muqaddimah Al-Hadhromiyyah, Habib Umar pun menjelaskan dengan kalimat yang tertata rapi. Nadanya datar, tapi terukur. Tidak berapi-api, tapi masuk ke dalam hati.
Setelah ta'lim beliau juga memberikan kesempatan untuk bertanya. Dari jawaban-jawaban Beliau yang selalu lugas, tegas dan jelas menunjukkan bahwa Beliau benar-benar ulama berkelas. Setelah majelis ditutup dengan do’a yang dipimpin lamgsung oleh beliau, dan para jamaah pun berkumpul dalam beberapa kelompok untuk menyantap hidangan makan malam nasi briyani.
Meski kedudukannya sangat terhormat, Al Habib Umar bin Hamid Al Jaylani tetap hidup bersahaja. Rumahnya berbentuk kubah, seperti kebanyakan model rumah-rumah di Arab Saudi, dengan dominan warna abu-abu, dan pagar setinggi 3 meter, ndan ampak berwibawa. Dari depan rumah Beliau nampak hamparan bukit batu sejauh mata memandang.
Di perpustakaan pribadinya dikelilingi oleh tembok dan ada lemari kaca dengan deretan ratusan kitab dan buku. Beberapa kitab nampak menumpuk di atas meja hitam menunjukkan bahwa Beliau selalu rajin menelaah kitab setiap waktunya. Namanya juga rumah ulama besar, di dalam rumahnya banyak referensi kitab-kitab. Hampir seluruh dinding rumahnya adalah rak-rak yang dipenuhi oleh buku-buku berbahasa Arab.
Al Habib Umar bin Hamid bin Abdul Hadi Al-Jailani lahir pada tahun 1950, di Lembah Dhau’an Hadramaut Yaman. Sejak kecil, pada umur 7 tahun, beliau sudah belajar iImu agama dan mengkaji Al-Qur’an di rumahnya. Habib Umar mempelajari kitab-kitab ilmu syariat dan beliau menghafal sebagian dari matan-matannya bersama ayah beliau, Al 'Allamah Alhabib Hamid Bin Abdul Hadi Al Jailani. Habib Umar sangat beruntung karena memiliki ayah seorang alim. Beliau juga belajar kitab-kitab lainnya di hadapan ayah beliau.
Di samping ngaji kepada ayahnya, Habib Umar juga ngaji kepada ulama ulama besar di Hadhromaut. Untuk memperdalam ilmu agama, Habib yang kini telah berusia 62 tahun itu berangkat ke Tanah Suci, Mekkah Al Mukarromah untuk belajar kepada mereka ulama-ulama Mekkah.
Di tanah kelahiran baginda Nabi SAW ini, Habib Umar bin Hamid yang merupakan keturunan Syekh Abdul Qadir Al Jailani ini belajar kepada para masyaikh, diantaranya Al ˜Allamah As-Sayyid 'Alawi Al-Maliki, Al ˜Allamah Assyekh Hasan Masyad, Al 'Allamah Assyekh Abdullah Daâum. Tak heran jika keilmuan Habib Umar sangat mendalam. Berbekal ilmu yang begit luas, Habib Umar mengajarkan ilmunya dan menebarkan dakwah.
Selain membuka majelis ilmu di kediamannya, di distrik Subhaniyah yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Masjidil Haram, Beliau juga mengajar di beberapa majelis ilmu di Kota Mekkah. Habib Umar bin Hamid Al Jaylani juga menyampaikan dakwah di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Di samping aktif menyampaikan ilmu melalui forum pengajian, Habib yang selalu tampil santun ini juga giat dalam menuangkan ilmunya dalam bentuk tulisan. Beliau menulis banyak sekali kitab-kitab diantaranya, At-Tadzkir Wa Hajatunas Ilaiha, Kholasatul Khobar dan Syarah Kitab Safinatun Najah. Keluhuran ilmu dan ketinggian pekerti menjadikan Habib Umar laksana mutiara.
Kedalaman ilmunya, menjadikan Beliau dibutuhkan dimanapun. Beliau sering bepergian ke berbagai negara Islam, serta menghadiri muktamar-muktamar atau seminar lainnya. Bahkan beliau juga menjabat sebagai anggota Majelis 'Umara Di Universitas Al-Ahgoff Tarim Hadhramaut dan Habib Umar Al Jaylani merupakan salah satu pendiri sekaligus sebagai donatur di universitas ternama di Hadhromaut itu.
Saat ini Habib Umar Al Jaylani dinobatkan sebagai Mufti Imam Syafi’i atau pemberi fatwa tentang ajaran-ajaran Imam Syafi’i ke seluruh dunia. Sumbangan beliau secara khusus ke Indonesia ialah seringkali beliau memberikan beasiswa kepada pelajar-pelajar Indonesia yang berprestasi untuk melanjutkan studi di Yaman.
Ada satu pesan beliau yang sangat melekat di hati: “Berpegang teguhlah kalian pada apa yang sudah diajarkan tentang Islam oleh pendahulu kalian. Karena Ahlus-Sunnah wal Jamaah itu akan diselamatkan oleh Allah. Lain dengan Syi’ah, ajaran tersebut perlu dijauhi, karena mereka membenci para Sahabat. Sedangkan Rasul sangat menyayangi sahabat-sahabatnya. Camkan itu oleh kalian."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Habaib dan Ulama Tegal

Wali Songgo dan pendahulunya

wahabi